August 2014
Tahun 2014 adalah tahun pemilu, tahun politik dan tahun “panas”. Pasalnya di 2014 mendatang bakal diadakan pesta demokrasi yang biasa terjadi per lima tahun sekali yaitu Pemilu. Salah satu calon presiden yang sedang naik daun popularitasnya adalah Gita Wirjawan. Gita Wirjawan termasuk tokoh baru di perpolitikan Indonesia. Berikut ini akan diulas Biografi Gita Wirjawan.
Lahir dan Menempuh Pendidikan
Gita Wirjawan lahir pada tanggal 21 September 1965 di Jakrta dengan nama lengkap Gita Irawan Wirjawa. Ia adalah anak dari pasangan Wirjawan Djojosoegito dan Paula Warokka Wirjawan. Ayah Gita adalah seorang profesor kedokteran di Yogyakarta. Sedangkan sang ibu berasal dari Remboken, Minahasa, Sulawesi Utara.

Gita (panggilan akrab Gita Wirjawan) menempuh pendidikan S1 nya di University of Texas, Amerika Serikat. Setelah lulus, ia melanjutkan studi S2 nya di Baylor University dengan jurusan Administrasi Bisnis.

Bekerja di Perusahaan Multinasional
Setelah mengantongi gelar S2, Gita kemudian bekerja di Citibank, sebuah perusahaan perbankan yang cukup bergengsi di dunia. Setelah cukup sukses meniti karir di Citibank, Gita berpindah ke ST Telekomunikasi yaitu perusahaan di Singapura. Ia bekerja di perusahaan tetangga tersebut hingga tahun 2006.

Pengalaman Gita pada perusahaan multinasional membuatnya kemudian dipercaya menjadi direktur utama perusahaan JP Morgan di Indonesia. Di perusahaan ini prestasi Gita cukup bagus. Namun Gita tak puas hanya menjadi pegawai perusahaan orang. Ia ingin menunjukkan bahwa kepiawaiannya mengelola perusahaan tak terbatas hanya di perusahaan besar saja. Ia kemudian mundur dari JP Morgan.

Mendirikan Perusahaan Sendiri
Gita Wirjawan kemudian mendirikan sendiri perusahaannya yaitu Ancora Capital yaitu sebuah perusahaan investasi keuangan. Gita benar-benar ingin membuktikan bahwa dirinya bisa mendirikan dan membesarkan perusahaannya sendiri. Kemampuannya dibidang finansial memang patut diacungi jempol. Terbukti Ancora Capital tumbuh menjadi perusahaan yang cukup sukses. 

Lewat Ancora Capital, Gita Wirjawan mampu mengambil alih saham beberapa perusahaan besar seperti PT Bumi Resources, Perusahaan Apexindo Pratama Duta, Perusahaan Multi Nitrat Kimia, Perusahaan property yang ada di Bali, dan juga beberapa perusahaan properti yang ada di Jakarta.

Penggemar Jazz dan Golf

Gita Wirjawan saat tampil membawakan musik jazz

Selain berbisnis, Gita juga sangat gemar dengan musik jazz. Saking sukanya dengan musik ini, Gita sampai mendirikan rumah produksi musik sendiri yaitu Omega Pacific Production. Rumah produksi ini telah menelurkan banyak album musik jazz. Beberapa diantaranya dibawakan oleh pianis Nial Djuliarso dan juga kelompok Bali Loungue dimana vokalisnya adalah Tompi serta Jaz Cherokee. Gita juga menulis dan mengaransemen sendiri lagu-lagu jazznya.

Gita Wirjawan juga sangat suka berolahraga terutama Golf. Ia bahkan sampai membangun sekolah per-Golf-an “Ancora Golf”.

Menjadi Ketua BKPM
Sukses denga Ancora Capital, Gita Wirjawan kemudian menggabungkan diri dengan Kabinet Indonesia Bersatu pada 11 November 2009 lalu. Ia kemudian menempati kedudukan sebagai ketua BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) dimana tugasnya adalah membenahi segala urusan yang sangkut pautnya dengan penanaman modal atau investasi di Indonesia.

Capres 2014
Saat ini Gita Wirjawan digadang-gadang sebagai anak emas SBY dan bakal menjadi salah satu Capres di Pemilu 2014 mendatang.
Surya Dharma Paloh atau Surya Paloh. Pastinya kita semua sudah tak asing lagi dengan tokoh yang satu ini. Beliau adalah pendiri dan pemilik televisi swasta nasional terkenal “Metro TV” dan juga pemilik jaringan koran Harian Indonesia.

Namanya juga sering mencuat beriringan dengan nama partai politik baru yaitu Partai Nasional Demokrat atau partai NasDem.
Surya Paloh bukanlah nama baru dalam lingkaran tokoh Indonesia. Sejak jaman Orde Lama nama Surya Paloh sudah diidentikkan dengan seorang pengusaha dan juga pemimpin pergerakan mahasiswa.
Berikut ini adalah uraian tentang profil, dan biografi Surya Paloh. Tak ketinggalan penulis juga akan mengulas tentang kerajaan bisnis serta partai politik yang dilahirkannya.

Biografi Surya Paloh
Surya Paloh terlahir dengan nama Surya Dharma Paloh. Ia dilahirkan pada tanggal 16 Juli 1951 di Kutaraja, Banda Aceh, Aceh, Indonesia. Ayah Surya Paloh bernama Daud Paloh seorang polisi dann ibunya bernama Nursiah.

Sejak kecil Surya Paloh sudah tinggal di asrama polisi. Jika sang ayah dipindah tugaskan maka Surya Paloh dan ibunya juga ikut pindah. Ketika SMA, Surya Paloh pindah ke Medan.

Mulai Sma itulah Surya Paloh mengenal bisnis. Awalnya ia berkenalan dengan Sofyan dan A Gu. Dua teman Paloh inilah yang kemudian mngajarinya berbisnis. Awalnya mereka berbisnis teh, ikan asin, tembakau dan minyak goreng yang disuplainya untuk kebutuhan warga perkebunan.

Bisnis ini kemudian berkembang dan menghasilkan keuntungan yang banyak bagi Paloh. Ia kemudian mlirik bisnis karoseri yang kemudian mengantarnya menjadi distributor mobil Volkswagen dan Ford untuk wilayah Sumatra Utara dan Aceh.

Selain berbisnis, Surya Paloh juga gemar berorganisasi. Ini dilakukannya ketika ia berkuliah di Fakultas Hukum Univrsitas Sumatra Utara. Surya Paloh menjadi pimpinan Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI). Hampir tiap hari ada saja yang dilakukan Surya Paloh bersama teman KAPPI nya. Entah itu berdemo mengkritisi kebijakan pemerintah yang menyimpang, rapat terbuka atau sekedar koordinasi. Karena kesibukannya inilah Surya Paloh sempat keteteran meneruskan kuliahnya. Akhirnya ia memilih untuk pindah ke Universitas Islam Sumatra Utara dan berhasil menamatkannya.

Surya Paloh yang bertempat di asrama ABRI atau waktu itu terkenal anak kolong juga berinisiatif mendirikan organisasi yang bernama PP-ABRI (organisasi Putra Putri ABRI). Ini dilakukannya karena ia melihat para anak ABRI didaerahnya sering terpancing perilaku premanisme. Untuk mencegah hal itu meluas dan mmebudaya akhirnya mereka semua diwadahi dalam PP-ABRI dimana Surya Paloh yang mendirikan dan memimpin.

Hijrah ke Jakarta | Mendirikan Bisnis Pers





Panggilan hati Surya Paloh untuk brorganisasi dan brpolitik semakin menjadi ketika dirinya sudah lulus kuliah. Inilah yang kmudian mndorong Surya Paloh memutuskan pindah ke Jakarta.

Ketika sampai di Jakarta. Surya brfikir bahwa brorganisasi dan berpolitik itu pastinya butuh uang dan pengaruh. Surya Paloh pun akhirnya mmutuskan untuk berbisnis terlebih dahulu.

Usaha pertama yang dilakoninya adalah mendirikan catering. Catering Surya Paloh ini kemudian berkembang menjadi catering terbesar di Jakarta. Dari sinilah pundi-pundi uang Surya Paloh semakin tebal.

Surya Paloh kemudian melirik bisnis media karena menurutnya media adalah bisnis yang sangat strategis. Karena selain laba yang diterima pasti besar, media juga sangat praktis dalam memobilisasi massa serta membuat opini publik dan itu sangat dibuthkan dikancah perpolitikan.

Surya Paloh pun memutuskan menerjuni bisnis media. Ia tak gentar walaupun sebenarnya ia belum punya ilmu serta pengalaman dibisnis itu. Ia juga tak gentar walau prsaingan di bisnis media ktika itu sudah sangat ketat oleh pemain besar. Surya Paloh maju terus.

Surya Paloh pun akhirnya mendirikan Surat Kabar Harian Prioritas. Untukmemenangkan persaingan, Harian Prioritas dibuat berwarna di halaman depan dan belakangnya. Surya Paloh juga memilih bahasa yang tegas dan cenderung blak-blakan dalam menyampaikan narasinya di Harian Prioritas.

Gayung pun bersambut. Masyarakat sangat antusias dengan surat kabar Prioritas. Per harinya terus mningkat. Namun sepertinya pemerintah kurang menyukai gaya Surat Kabar Prioritas dalam menulis yang akhirnya pemerintah mencabut SIUPP nya. Di usia yang masih belia yaitu 13 bulan Prioritas dicabut izin terbitnya.

Surya Paloh pun menulis surat permohonan ke pemerintah agar diterbitkan SIUPP lagi untuk Prioritas akan tetapi hal itu tak dikabulkan pemerintah.
Dari sinilah semangat Surya Paloh semakin menjadi-jadi untuk memiliki kuasa di negeri ini melalui pers. Karena menurut Surya Paloh, pemerintah tak boleh mengekng kebebasan pers jika ingin demokrasi benar-benar diterapkan.

Surya Paloh kemudian mencari akal untuk bekerja sama dengan pemilik Harian Media Indonesia, Drs T Yously Syah. Surya Paloh pun kemudian diam-diam menjadi pemilik dari Media Indonesia dan menerapkan gaya pers “Prioritas “ yang blak-blakan dan apa adanya pada Media Indonesia.

Mengingat pengalaman yang lalu, Surya Paloh kemudian memiliki ide untuk bisa menguasai pasar daerah. Surya Paloh kemudian bekerja sama dengan 10 koran daerah. Surya Paloh kemudian menerbitkan tulisan tentang demokrasi di korann –koran daerah tersebut dengan berharap agar orang daerah juga melek apa itu demokrasi.

Perjuangan Suryua Paloh dalam menuntut kebebasan pers sebagai perwujudan demokrasi pun akhirnya terwujud ketika Menpen Yunus Yosfiah mencabut Permenpen Nomor 1/Per/Menpen/1984 di tahun reformasi yaitu 1998.

Mendirikan Metro TV
Idealisme Surya Paloh menjadi memuncak untuk memberi penguatan baru kepada demokrasi melalui peran media yang dimiliki. Keinginannya untuk benar-benar memperoleh pengakuan sebagai publisher sejati tak lagi terbendung tatkala pada 18 November 2000, dia berhasil mengundang Presiden RI Abdurrahman Wahid untuk meresmikan pendirian Metro TV sebagai sebuah stasiun televisi berita pertama di Indonesia. Lambang kepala burung rajawali putih mulai muncul pada dua entitas media yang berpengaruh miliknya: koran Media Indonesia dan stasiun televisi Metro TV.

Seminggu kemudian tepatnya pada 25 November 2000 Metro TV mulai on air pertama kali, menyajikan siaran berita selama 18 jam setiap hari dengan dukungan teknologi yang fully digital. Ini adalah sebuah pencapaian yang luar biasa. Baik dari sisi pilihan teknologi maupun konten siaran yang sepenuhnya berita. Kemudian, persis tanggal 1 April 2001 Metro TV siaran non stop selama 24 jam setiap hari. Kehadiran Metro TV menjadi sebuah terobosan terbesar dalam dunia pertelevisian nasional.

Eksistensi Surya Paloh sebagai peublisher terkemuka, sebagai tokoh pers yang selalu menyuarakan suara masa depan tak lagi diragukan. Termasuk oleh mereka para insan pers yang sebelumnya lebih mau mengakui dia sebagai pengusaha ketimbang insan pers. 

Sepak terjang Surya Paloh pun semakin lincah. Surya Paloh kemudian bergabung dengan Golongan Karya atau Golkar guna mngimbangi usaha PKI yang kala itu berusaha menancapkan kukunya kembali di INdonesia melalui  organisasi topengnya yaitu KBKB.

Jika dilihat kartu anggota Surya Paloh maka itu akan terlihat bahwa Surya Paloh sudah menjadi kader Golkar jauh seblum Akbar Tanjung (mantan ketua umum Golkar) masuk ke Golkar.

Mendirikan Partai NasDem


Surya Paloh di NasDem
Dalam perjalanannya, Surya Paloh mrasa bahwa dirinya sudah tak se visi lagi dengan Golkar. Akhirnya Surya Paloh memilih untuk keluar dari Golkar  pada 009 lalu. Surya Paloh pun akhirnya mendirikan suatu gerakan restorasi menuju INdonesia baru yang lebih bersih , bermartabat dan maju yaitu gerakan Nasional Demokrat yang kmudian beruibah menjadi partai politi NasDem.

NasDem awalnya didukung oleh beberapa tokoh dan usahawan seperti Sri Sultan HB X dan Hari Tanoe Sodibjo. Namun dalam perjalanan, Hari Tanoe Soedibjo sang pemilik MNC Group tersebut memilih keluar dari Nas Dem dan lebih memilih merapat ke Hanura besutan Wiranto.

Pada pemilu 2014 kelak, Partai NasDem yang sudah positif ikut pemilu mengangkat Surya Paloh sebagai Capres 2014.

Jokowi atau lengkapnya Ir Joko Widodo dilahirkan di Surakarta pada tanggal 21 Juni 1961. Beliau adalah anak dari pasangan suami istri Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo. Ayahnya hanyalah seorang tukang kayu. Sejak kecil Jokowi suah terbiasa hidup sederhana. Bahkan saking sederhananya ia sering mencari tambahan uang saku sendiri dengann berdagang, menyewakan payung dan juga jadi buruh angkut. Untuk lebih menghemat uang saku pun Jokowi lebih memilih untuk berjalan kaki ke sekolah dibanding naik sepeda, padahal teman-temannya sudah naik sepeda.

Selain bekerja untuk dirinya sendiri, Jokowi juga tak lupa membantu ayahnya sebagai tukang kayu. Maka tak heran jika saat usia 12 tahun Jokowi sudah mahir menggergaji kayu.

Jokowi kwcil sangat merasakan apa itu penderitaan hidup, ia dan keluarganya pun kerap menjadi korban penggusuran hingga tiga kali. Rasa “tak menyenangkan” itulah yang membuat Jokowi bisa lebih berempati pada rakyat kecil ketika menjadi Gubernur karena merasakan sendiri.

Kuliah dan Berbisnis
Walau berasal dari keluarga “biasa” namun Jokowi  termasuk anak yang pandai. Ini terbukti dengan diterimanya dia menjadi mahasiswa Jurusan Kehutanan Universitas Gajah Mada. Kesempatan emas ini benr-benar dimanfaatkan oleh Jokowi untuk memperdalam ilmunya mengenai perkayuan dan teknologinya.

Lulus dari UGM, Jokowi diterima disebuah perusahaan BUMN, namun minatnya bukanlah menjadi pegawai. Ia pun kemudian memilih mundur dari tempat bekerjanya. Jokowi kemudian membuka usaha sendiri yaitu mebel.

Jokowi memulai usahanya dengann mengagunkan rumah kecil miliknya satu-satunya. Usaha Jokowi cukup berhasil. Usaha mebelnya membuat dirinya bisa berkenalan dengan seorang Micl Romaknan, seorang pengusaha luar negeri yang sangat tertarik dengan mebel-mebel buatan Jokowi.

Awalnya Jokowi hanya dipanggil Joko saja di sekelilingnya namun kemudian Micl Romaknan biasa menyingkat nama Joko Widodo menjadi Jokowi sehingga nama panggilan Jokowi itulah yang populer dan menjadi hoki hingga saat ini.

Etos kerja keras dan kejujuran Jokowi dalam berdagang membuat dirinya dipercaya oleh Micl Romaknan untuk menyuplai mebel ke Eropa. Akhirnya Jokowi pun sering mengunjungi Eropa. Dalam perjalanannya berkeliling Eropa tersebut Jokowi sangat terinspirasi dengan tata kota yang begitu rapi dan indah.

Selepas pulang dari Eropa, Jokowi ingin menjadikan kota kelahirannya yaitu Solo menjadi kota yang tertata seperti kota-kota di Eropa. Jokowi pun akhirnya terjun ke politik.

Perjalanan Politik Jokowi

Jokowi Ketika Sebagai Walikota Solo

Jokowi pun kemudian masuk ke dunia politik yang kemudian mengantarkannya menjadi Walikota Solo. Jokowi kemudian merombak Solo menjadi kota yang sangat tertib. Jokowi juga menertibkan masyarakat Solo walau awalnya timbul pergolakan hingga akhirnya Solo menjadi kota percontohan dan kajian Universitas luar negeri.

Jokowi juga membuat slogan untuk kopta tercintanya yaitu “Solo : The Spirit of Java”. Dlam langkahnya melakukan penertiban terhadap pedagang barang bekas di Taman Banjarsari, Jokowi menerapkan metode dialog sehingga tidak sampai timbul gejolak.

Jokowi juga merefungsikan kembali Taman Balekambang yang telah tak terurus hingga menjadi lahan hijau yang indah.

Sifat tegas Jokowi pun dapat dicontoh dengan menolak investor yang tak mau tunduk pada aturan mainnya serta gaya kepemimpinannya.

Langkah selanjutnya adalah melakukan pengajuan untuk kota Solo sebagai anggota Organisasi Kota-Kota Warisan Dunia. Hal ini terealisasi pada 2006 silam. Solo kemudian ditunjuk sebagai tuan rumah Festifal Musik Dunia dimana tempat penyelenggaraannya adalah di benteng Vastenburg yang awalnya mau di bongkar oleh investor untuk dijadikan pusat perbelanjaan.
Konferensi organisasi Kota Warisan Dunia juga diadakan di kota Solo di Oktober 2008.

Juru Damai Keraton
Solo terkenal dengan kota yang masih berbentuk kerajaan. Ketika Pakubuwono XII meinggal dunia dan belum sempat menunjuk penggantinya, keraton Solo pecah menjadi dua pimpinan. Hal ini mmebuat Pemerintah turut campur sehingga menunjuk dua pemimpin yang bakal memimpin keraton yaitu Paku Buwono XIII sebagai Raja dan KGPH Panembahan Agung Tedjowulan sebagai wakil atau Mahapatih.

Namun konflik ini terus berlanjut karena ada pihak keluarga kerajaan yang tak menyetujui pembagian kekuasaan seperti itu. Konflik itu meruncing dengan penolakan atas Raja dan Mahapatih untuk memasuki Keraton pada tanggal 25 Mei 2012. Keduanya dicegat di pintu utama Keraton di Korikamandoengan.

Jokowi yang ketika itu menjabat sebagai Walikota Solo pun harus turun tangan. Jokowi kemudian mendatangi satu-per satu keluarga kerajaan itu agar mau berdamai dan ini memakan waktu yang cukup lama yaitu 8 bulan.

Namun usaha Jokowi tak sia-sia. Kedua belah pihak yang bertikai itu akhirnya mau berdamai dengan ditandai bersedianya Panembahan Agung Tedjowulan melepas gelar.

Apresiasi untuk Jokowi
Jokowi dinilai telah sukses menjadi walikota Solo dan mengabdi pada rakyat. Hal ini membuat majalah Tempo menempatkan Jokowi sebagai salah satu dari “10 tokoh 2008”. Jokowi juga mendapat gelar sebagai “Bintang Jasa Utama” yang merupakan penghargaan tertinggi bagi warga sipil.

Di mata internasional, Jokowi juga terpilih sebagai wali kota terbaik ke tiga sedunia atas kesuksesannya menjadikan Surakarta sebagai kota seni dan budaya, kota yang terindah dan terbersih dari korupsi.
Di pemilihan walikota selanjutnya, Jokowi terpilih untuk yang kedua kalinya. Sebelumnya dengan masa jabatan 2005-2010 kemudian dipilih lagi dengn masa jabatan 2010-2015.

Menjadi Gubernur DKI

Jokowi Blusukan
Walau Jokowi dianggap sukses sebagai walikota Solo namun dimata nasional nama Jokowi belum menjadi primadona. Ketika akan diadakan pemilihan gubernur DKI Jakarta, Jusuf Kalla secara pribadi meminta kepada Megawati untuk mencalonkan Jokowi (Jokowi adalah kader PDIP). Namun waktu itu Mega belum bisa meerima dan Jokowi pun menolak.

Nmaun kemudian tak hanya Jusuf Kalla yang meminta tapi juga tokoh seperti Prabowo dan Hidayat Nur Wahid. Akhirnya Mega pun mendukung Jokowi.

Jokowi kemudian dipasangkan dengan Basuki Tjahya Purnama atau Ahok untuk mengikuti pemilihan gubernur DKI dimana lawannya cukup berat yaitu Fauzi Bowo.

Awalnya Jokowi tak diunggilkan namun di putaran kedua nama Jokowi Ahok unggul tipis 54 – 45 atas Fauzi Bowo. Dan Jokowi pun terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta. Jokowi kemudian memutuskan untuk megundurkan diri dari walikota Surakarta (ketika itu belum ada peraturannya jika walikota mencalonkan diri menjadi gubernur harus mundur terlebih dahulu, sehingga Jokowi dinilai tak melanggar aturan main).

Dann pada 29 Sepetember 2012 Jokowi-Ahok resmi menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dengan masa periode 2012-2017.

Sepak Terjang Jokowi Sebagai Gubernur DKI Jakarta
Setelah dilantik menjadi gubernur, sehari kemudian Jokowi langsung bekerja dengan melakukan blusukan ke berbagai pasar tradisional dan pinggiran Jakarta. Ini dilakukan agar Jokowi bisa lebih dekat dengan rakyat.
Program selanjtnya yaitu Kartu Jakarta Sehat yang memberikan kemudahan dan keringanan warga Jakarta dalam mendapatkan pengobatan layak tanpa harus berhadapan dengan birokrasi berbelit.

Awalnya KJS ditentang oleh 14 rumah sakit, pasalnya tak jelas akan anggaran yang diberikan pada rumah sakit untuk melayani pasien KJS. Namun setelah melakukan dialog, 1 rumah sakit bersedia menerimanya dan hanya 2 yang masih belum menerima.
Jokowi juga telah menyetujui kenaikan UMP untuk wilayah Jakarta yang awalnya hanya 1,7 juta menjadi 2,44 juta per bulan.

Jokowi kemudian juga mempelopori adanya lelang jabatan yaitu setiap PNS diberi kesempatan yang sama untuk menduduki posisi yang diinginkannya dengan memenuhi kualifikasi dan mengikuti tes. Hasil tes diumumkan secara transparan dan pemerintah provinsi menempatkan PNS tersebut sesuai prestasi dan kualifikasinya.

Program ini sempat membuat kontroversi dan penolakan oleh lurah yang merasa terancam posisinya. Namun setelah diadakan dialog, terjadi kesepakatn dengan cara lelang jabatan ini.

Namun dalam pelaksanaannya lelang jabatan ini dinilai 60% tak memuaskan. Salah satunya dengan ditangkapnya lurah Ceger dan bendaharanya karena kedapatan korupsi anggaran 450 juta dan kemudian dijadikan tahanan di Kejaksaan Negeri Jakarta Timur.

Hal lain yang menjadi perhatian Jokowi adalah razia topeng monyet dimana pemda akan mengganti monyet dengan harga 1 juta jika mau menyerahkan ke pemerintah untuk dipelihara oleh ragunan. Namun program ini kemudian mendapat kritikan karena masih banyak urusan masyarakat yang lain ketimbang ngurusin monyet. Lagi pula pemilik monyet juga dirasa belum siap belajar keterampilan kerja baru sehingga dikhwatirkan malah akan mendapat kesulitan ekonomi.

Dicalonkan Sebagai Presiden
Melihat track record Jokowi dalam memimpin, banyak kalangan merasa Jokowi layak diajukan sebagai kandidat calon presiden RI dalam pemilu 2014 mendatang.
Yuk kita lihat saja bagaimana cerita akhirnya...


Biodata Jokowi 

Nama:Joko Widodo
Tanggal Lahir:21 Juni 1961.
Tempat Lahir:Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
Kebangsaan:Indonesia
Partai Politik:PDI Perjuangan
Istri:Iriana
Anak:Gibran Rakabuming Raka
Kahiyang Ayu
Kaesang Pangarep
Almamater:UGM
Pekerjaan :Pengusaha
Agama:Islam
Jusuf Kalla atau Yusuf Kalla atauMohammad Jusuf Kalla adalah salah satu putra terbaik bangsa Indonesia. Berawal dari pengusaha asal Makassar yang kemudian terjun ke panggung politik, bapak yang menurut saya sangat cerdas ini kemudian berhasil menduduki orang nomor dua di Indonesia. Berikut ini Biografi Jusuf Kalla.
Biografi : Lahir - Berbisnis
Jusuf Kalla dilahirkan dari keluarga saudagar Makassar. Ia dilahirkan pada tanggal 15 Mei 1942 diWatampone, Bone, Sulawesi Selatan. Ayah Jusuf Kalla adalahHaji Kalla seorang pengusaha keturunan Bugis dengan group perusahaannya Kalla Group. Sedangkan ibunya adalah Athirah.

Kalla Group adalah grup perusahaan yang awalnya bergerak dibidang ekspor-impor namun ketika Jusuf Kalla juga bergabung mengurus perusahaan, Kalla Group menjadi sebuah grup bisnis yang menggurita dengan bidang bisnis perhotelan, konstruksi, pejualan kendaraan, perkapalan, real estate, transportasi, peternakan udang, kelapa sawit, dan telekomunikasi.

Setelah menamatkan kuliahnya di Universitas Hasanuddin, Makassar, Jusuf Kalla lalu bergabung penuh dalam perusahaan keluarganya. Bisnisnya semakin berkembang tak hanya di Makassar namun juga di seluruh Nusantara serta Luar negeri.

Masuk Dunia Politik - Wapres


Setelah bisnisnya bisa auto pilot dan dipegang oleh saudara serta anak-anaknya, Jusuf Kalla kemudian terjun ke dunia politik. Jusuf Kalla memutuskan bergabung dengan partai Golkar.

Jusuf Kalla kemudian didaulat sebagai ketua umum Golkar yang kemudian digandeng oleh SBY untuk maju di pilpres 2004. SBY-Kalla pun kemudian keluar sebagai pemenang di pilpres 2004. SBY menjadi presiden RI ke 6 sedang JK (Jusuf Kalla) sebagai wapres RI ke 10. SBY-JK juga pasangan presiden dan wakil presiden pertama yang dipilih oleh rakyat langsung. SBY-JK menjadi orang no 1 dan 2 di RI dengan massa jabatan 2004-2009.

Sebelum itu semasa kabinet Abdurrahman Wahid, Jusuf Kalla juga menjabat sebagai menteri namun kemudian diberhentikan. Tetapi ketika kabinet Megawati, JK diangkat kembali sebagai menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat. Jabatan menteri ini kemudian ditanggalkan karena JK memutuskann untuk menerima pinangan SBY untuk jadi pasangannya di pilpres 2004 yang akhirnya menang.

Jusuf Kalla yang menjadi ketua umum Golkar periode 2004 hingga 2009 lalu berkoalisi dengan Wiranto dari Partai Hanura untuk maju ke pilpres 2009. Namun JK-Wiranto kalah telak.

Bersosial

JK menjadi Ketua Umum PMI
Sejak saat itu praktis Jusuf Kalla mengundurkan diri dari panggung politik. Jusuf Kalla kemudian menyibukkan diri kedalam kegiatan sosial. Jusuf Kalla dipilih sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia periode 2009-2014 dan juga Ketua Umum Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia periode 2012-2017.

Keluarga Jusuf Kalla
Jusuf Kalla menikah dengan Hj Mufidah Jusuf. Dari pernikahan ini mereka dikaruniai seorang anak laki-laki dan empat anak perempuan yang telah memberinya sembilan cucu.

Biodata Jusuf Kalla
Nama
:
Drs. H. Jusuf Kalla
Lahir
:
15 Mei 1942.
Tempat Lahir
:
Makassar, Sulawesi Selatan
Kebangsaan
:
Indonesia
Parpol
:
Partai Golkar
Istri
:
Hj Mufidah Miad Saad
Profesi
:
Pengusaha
Agama
:
Islam
Anak
:
Muchlisa Jusuf
Muswirah Jusuf
Imelda Jusuf
Solichin Jusuf
Chaerani Jusuf
Cucu
:
Ahmad Fikri
Mashitah
Jumilah Saffanah
Emir Thaqib
Rania Hamidah
Aisha Kamilah
Siti Safa
Rasheed
Maliq Jibran

Riwayat Pendidikan

JJK dan Istri
•             Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin (1967)
•             The European Institute of Business Administration, Perancis (1977)

PENGALAMAN PEMERINTAHAN
* 1999 – 2000 : Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia
* 2001 – 2004 : Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rayat Republik Indonesia
* 2004 – 2009 : Wakil Presiden RI

PARTAI GOLKAR


* N P A G : 20000000066
* 1965 – 1968 : Ketua Pemuda Golkar Sulsel
* 1978 – 1999 : Anggota Dewan Penasehat DPD Golkar Sulawesi Selatan
* 1999 – 2005 : Anggota Dewan Penasehat DPP Gololongan Karya (Golkar)
* 2005 – 2009 : Ketua Umum DPP Golkar

LEMBAGA LEGISLATIF
* 1965 – 1968 : Anggota DPRD Sulsel, mewakili Pemuda Sekber Golkar
* 1982 – 1987 : Anggota MPR – RI Utusan Golkar

BIDANG AGAMA
* Ketua Yasan Badan Wakaf Masjid Al-Markaz Al-Islami Makassar
* Bendahara Masjid Raya Makasar
* Mustasyar NU Sulsel
* Ketua Forum Antar-Agama Sulsel

BIDANG OLAHRAGA
* 1980-1990 : Ketua PSM Makassar
* 1985-1992 : Ketua Klub Sepak Bola Makassar Utama
* 1980-1990 : Bendahara PERBAKIN Sulawesi Selatan

BIDANG ORGANISASI MAHASISWA
* 1964-1966 : Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNHAS Makassar
* 1965-1966 : Ketua Umum HMI Cabang Makassar
* 1966-1968 : Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) Sulawesi Selatan

BIDANG ORGANISASI PROFESI
* 1985-1997 : Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sulawesi Selatan
* 1997-2002 : Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Indonesia
* 1985-1995 : Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Sulawesi Selatan
* 1987-2000 : Wakil Ketua ISEI Pusat
* 2000-Sekarang : Penasehat ISEI Pusat
* 1990-Sekarang : Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Hasanudin, Makassar.
* 1987-1992 : Anggota MPR RI (Anggota Badan Pekerja) - Utusan Golkar
* 1992-1997 : Anggota MPR RI (Anggota Badan Pekerja) - Utusan Daerah
* 1997-1999 : Anggota MPR RI (Anggota Badan Pekerja) - Utusan Daerah

BIDANG DUNIA USAHA
* 1969-2001 : Direktur Utama NV. Hadji Kalla
* 1969-2001 : Direktur Utama PT. Bumi Karsa
* 1988-2001 : Komisaris Utama PT. Bukaka Teknik Utama
* 1988-2001 : Direktur Utama PT. Bumi Sarana Utama
* 1988-2001 : Direktur Utama PT. Kalla Inti Karsa
* 1995-2001 : Komisaris Utama PT Bukaka Siagtel International

BIDANG SOSIAL/PENDIDIKAN


* 1982-Sekarang : Ketua Umum Yayasan Pendidikan Hadji Kalla
* 1990-Sekarang : Ketua Umum Yayasan pendidikan Al-Gozali Universitas Islam Makassar
* 1975-1995 : Ketua Yayasan Badan Wakaf Universitas Muslim Indonesia, Makassar
* 1975-Sekarang : Ketua Perguruan islam Dutumuseng, Makassar
* 1980-Sekarang :
* Anggota Dewan Penyantun Universitas Hasanudin,
* Anggota Dewan Penyantun IAIN Makassa,
* Anggota Dewan Penyantun UNM/IKIP Makassar.
* 2002-Sekarang : Anggota Wali Amanat IPB-Bogor.
* 2006-Sekarang : Ketua Dewan Pembina Yayasan Wakaf Paramadina