Kisah Nabi Syu'aib AS - Syu'aib secara harafiah artinya 'Yang Menunjukkan Jalan Kebenaran'. Karena menurut kisah Islam, Syu'aib telah berusaha menunjukkan jalan yang lurus kepada umatnya yaitu penduduk Madyan dan Aikah. Menurut Islam, Syu'aib adalah salah satu 4 nabi dari bangsa Arab. Tiga nabi lainnya adalah Hud, Saleh dan Muhammad SAW. Ia seorang nabi yang dijuluki 'juru pidato' karena kecakapan dan kefasihannya dalam berdakwah. Syu'aib ditetapkan oleh Allah untuk menjadi seorang nabi yang tinggal di Timur Gunung Sinai kepada kaum Madyan dan Aikah. Yaitu kaum yang tinggal dipesisir Laut Merah di Tenggara Gunung Sinai, masyarakat tersebut terkenal karena perbuatan buruknya yang tidak jujur dalam timbangan dan ukuran. Mereka menyembah berhala bernama Aikah, yaitu sebidang tanah gurun yang ditumbuhi pepohonan. Syu'aib memperingatkan perbuatan mereka yang jauh dari ajaran agama, namun kaumnya menghiraukannya. Syu'aib menceritakan pada kaumnya kisah-kisah utusan-utusan Allah terdahulu yaitu kaum Nuh, Hud, Saleh dan Luth yang paling dekat dengan Madyan yang telah dibinasakan Allah karena enggan mengikuti ajakan nabi. Namun, mereka tetap enggan. Ketika berdakwah bagi kaum Madyan, Nabi Syu'aib menerima ejekan dari masyarakat yang tidak mau menerima ajarannya karena mereka enggan meninggalkan sesembahan yang diwariskan dari nenek moyang kepada mereka. Namun Syu'aib tetap sabar dan lapang dada menerima cobaan tersebut, ia tidak pernah membalas ejekan mereka dan tetap berdakwah. Bahkan, dakwahnya semakin menggugah hati dan akal. Dalam berdakwah kadang ia memberitahukan bahwa dia adalah sedarah dengan mereka, hal ini bertujuan agar kaumnya mau menuju jalan kebenaran. Karena itulah, ia diangkat menjadi Rasul Allah yang diutus bagi kaumnya sendiri. Nabi Syu'aib yang saat itu sudah mempunyai beberapa pengikut, mulai mendapat ejekan kasar dari kaumnya. Bahkan, ada yang menganggapnya sebagai penyihir dan pesulap ulung. Allah menimpakan azab dalam beberapa tahap. Kaum madyan awalnya diberi siksa oleh Allah melalui udara panas yang membakar kulit dan membuat dahaga, saat itu pohon dan bangunan tidak cukup untuk berteduh. Namun Allah memberikan gumpalan awan gelap untuk kaum Madyan, kaum Madyan pun menghampiri awan itu untuk berteduh sehingga mereka berdesak-desakkan dibawah awan itu. Hingga semua penduduk terkumpul, Allah menurunkan petir dengan suaranya yang keras diatas mereka. Saat itu juga Allah menimpakan gempa bumi bagi mereka, menghancurkan kota dan kaum Madyan. Makam Syu'aib terpelihara dengan baik di Yordania yang terletak 2 km barat kota Mahis dalam area yang disebut Wadi Syu'aib. Situs lain yang dikenal sebagai makam Syu'aib terletak di kota Horns of Hattin di Lower Galilee.
Kisah Nabi Syu'aib AS - Syu'aib secara harafiah artinya 'Yang Menunjukkan Jalan Kebenaran'. Karena menurut kisah Islam, Syu'aib telah berusaha menunjukkan jalan yang lurus kepada umatnya yaitu penduduk Madyan dan Aikah. Menurut Islam, Syu'aib adalah salah satu 4 nabi dari bangsa Arab. Tiga nabi lainnya adalah Hud, Saleh dan Muhammad SAW. Ia seorang nabi yang dijuluki 'juru pidato' karena kecakapan dan kefasihannya dalam berdakwah. Syu'aib ditetapkan oleh Allah untuk menjadi seorang nabi yang tinggal di Timur Gunung Sinai kepada kaum Madyan dan Aikah. Yaitu kaum yang tinggal dipesisir Laut Merah di Tenggara Gunung Sinai, masyarakat tersebut terkenal karena perbuatan buruknya yang tidak jujur dalam timbangan dan ukuran. Mereka menyembah berhala bernama Aikah, yaitu sebidang tanah gurun yang ditumbuhi pepohonan. Syu'aib memperingatkan perbuatan mereka yang jauh dari ajaran agama, namun kaumnya menghiraukannya. Syu'aib menceritakan pada kaumnya kisah-kisah utusan-utusan Allah terdahulu yaitu kaum Nuh, Hud, Saleh dan Luth yang paling dekat dengan Madyan yang telah dibinasakan Allah karena enggan mengikuti ajakan nabi. Namun, mereka tetap enggan. Ketika berdakwah bagi kaum Madyan, Nabi Syu'aib menerima ejekan dari masyarakat yang tidak mau menerima ajarannya karena mereka enggan meninggalkan sesembahan yang diwariskan dari nenek moyang kepada mereka. Namun Syu'aib tetap sabar dan lapang dada menerima cobaan tersebut, ia tidak pernah membalas ejekan mereka dan tetap berdakwah. Bahkan, dakwahnya semakin menggugah hati dan akal. Dalam berdakwah kadang ia memberitahukan bahwa dia adalah sedarah dengan mereka, hal ini bertujuan agar kaumnya mau menuju jalan kebenaran. Karena itulah, ia diangkat menjadi Rasul Allah yang diutus bagi kaumnya sendiri. Nabi Syu'aib yang saat itu sudah mempunyai beberapa pengikut, mulai mendapat ejekan kasar dari kaumnya. Bahkan, ada yang menganggapnya sebagai penyihir dan pesulap ulung. Allah menimpakan azab dalam beberapa tahap. Kaum madyan awalnya diberi siksa oleh Allah melalui udara panas yang membakar kulit dan membuat dahaga, saat itu pohon dan bangunan tidak cukup untuk berteduh. Namun Allah memberikan gumpalan awan gelap untuk kaum Madyan, kaum Madyan pun menghampiri awan itu untuk berteduh sehingga mereka berdesak-desakkan dibawah awan itu. Hingga semua penduduk terkumpul, Allah menurunkan petir dengan suaranya yang keras diatas mereka. Saat itu juga Allah menimpakan gempa bumi bagi mereka, menghancurkan kota dan kaum Madyan. Makam Syu'aib terpelihara dengan baik di Yordania yang terletak 2 km barat kota Mahis dalam area yang disebut Wadi Syu'aib. Situs lain yang dikenal sebagai makam Syu'aib terletak di kota Horns of Hattin di Lower Galilee.
Post A Comment:
0 comments so far,add yours